Ketua Tim Peneliti BRIN, Dr. Juju Saipuddin, saat berkunjung ke Kantor BAZNAS Enrekang di Jl. Jend. Sudirman No. 8, Kelurahan Galonta, Senin (22/9/2025), mengungkapkan apresiasinya terhadap pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di daerah tersebut.
“Secara umum BRIN memiliki dua tugas pokok dan fungsi, yaitu melakukan riset untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta riset atas permintaan lembaga atau instansi tertentu,” jelas Dr. Juju.
Alumni Pascasarjana UIKA Bogor ini menerangkan bahwa kedatangannya merupakan tindak lanjut permintaan BAZNAS RI untuk mengumpulkan data terkait pengelolaan zakat di beberapa daerah. “Kami ingin melihat langsung tata kelola pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan ZIS di BAZNAS Enrekang,” ujarnya.
Salah satu fokus penelitian BRIN kali ini adalah program pendayagunaan zakat untuk bantuan kepada guru-guru non ASN dan non sertifikasi. “Masih banyak guru yang memiliki tugas dan beban berat, namun belum mendapatkan pendapatan yang sesuai,” katanya.
Setelah mengumpulkan data, Dr. Juju menilai program bantuan guru non ASN dan non sertifikasi di BAZNAS Enrekang sudah berjalan lama dan berkesinambungan. “BAZNAS Enrekang layak dijadikan role model dalam program pendayagunaan zakat, infak, dan sedekah karena keberpihakannya kepada guru-guru non ASN dan non sertifikasi,” tuturnya.
Selain itu, Dr. Juju juga menyampaikan bahwa dirinya mendapat tugas untuk menyusun naskah akademik revisi Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. “Kami juga mendapat amanah untuk merevisi Undang-Undang Pengelolaan Zakat. Jika ada masukan, silakan sampaikan kepada kami,” pintanya.
Usai berkunjung ke BAZNAS Enrekang, Dr. Juju juga dijadwalkan mengunjungi BAZNAS Tana Toraja untuk mengumpulkan data lapangan terkait keberadaan BAZNAS di daerah dengan masyarakat muslim minoritas.(Sam)
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment