Diduga Telur Busuk Dibagikan dalam Program Makan Bergizi di Enrekang, Pihak Terkait Lempar Alasan "Gosong" - Warta Global Sulsel

Mobile Menu

Top Ads

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Pendaftaran Jurnalis

Klik

Berita Update Terbaru

logoblog

Diduga Telur Busuk Dibagikan dalam Program Makan Bergizi di Enrekang, Pihak Terkait Lempar Alasan "Gosong"

Friday, August 8, 2025


Enrekang, Warta Global.id – Program makan bergizi gratis yang seharusnya meningkatkan kualitas gizi anak sekolah di Kabupaten Enrekang justru menuai sorotan. Foto dan video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan telur yang diduga busuk dibagikan kepada siswa di salah satu sekolah di Kecamatan Enrekang.

Dalam unggahan yang viral, telur yang disajikan tampak berbintik hitam dan mengeluarkan bau tidak sedap, menurut pengakuan warga yang menjadi sumber foto dan meminta identitasnya dirahasiakan. Peristiwa ini disebut terjadi pada Rabu, 6 Agustus 2025.

Sumber tersebut mengungkapkan bahwa telur tersebut bau dan busuk, dan menimbulkan kekhawatiran soal keamanan makanan yang dikonsumsi anak-anak penerima manfaat.

Namun, pihak penyelenggara justru menyampaikan bantahan. Koordinator Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Enrekang, Yayat Afrianto, menepis dugaan tersebut dan menyatakan bahwa kondisi telur hanya tampak demikian akibat kelalaian saat proses penggorengan.

“Telur itu tidak busuk. Hanya saja saat digoreng terjadi kelalaian, sehingga sebagian tampak gosong,” kata Yayat saat dikonfirmasi Warta Global di Kantor SPPG Enrekang, Jumat, 7 Agustus 2025.

Keterangan serupa disampaikan Yulianti, mitra dari Yayasan Pelaksana Program Pemenuhan Gizi. Ia menegaskan bahwa semua telur telah melalui proses sortir ketat hingga lima kali sebelum disalurkan.

“Dengan beban 3.301 porsi dalam satu hari, sangat mungkin terjadi kekeliruan teknis. Namun kami yakinkan itu bukan telur busuk,” ujarnya.

Meski demikian, permintaan maaf dari pihak penyelenggara menandakan adanya pengakuan atas keteledoran, meskipun belum ada tindakan konkret yang dijelaskan kepada publik mengenai evaluasi rantai distribusi serta pengawasan mutu.

Hingga saat ini, belum ada penjelasan teknis yang detail mengenai mekanisme sortir dan pengawasan bahan pangan dalam program ini. Fakta bahwa ribuan anak menjadi penerima manfaat seharusnya menjadi alasan kuat untuk menjaga standar keamanan pangan secara ketat.

Demi menjaga standar keamanan pangan secara ketat perlu adanya transparansi terhadap pelaksanaan program makan bergizi ini, termasuk keterlibatan pengawasan dari dinas kesehatan dan lembaga perlindungan konsumen. Program sosial seharusnya tidak dijalankan dengan asal-asalan atas alasan beban kerja.

Publik dan orang tua siswa berhak mendapatkan jaminan bahwa makanan yang dikonsumsi anak-anak tidak hanya bergizi, tetapi juga aman dan layak konsumsi. Jangan sampai dalih "gosong" menjadi pembenaran rutin atas lemahnya kontrol kualitas.

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment

Pendaftaran Jurnalis