
Enrekang, Warta Global.id - Aksi Untuk rasa puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Enrekang di Depan Kantor DPRD Kabupaten Enrekang, Jalan Sultan Hasanuddin,Kamis (19/6), berakhir Ricuh
Awalnya, Unjuk rasa ini berlangsung damai, para demonstran menyoal sejumlah isu terkait Sejumlah tambang yang beroperasi di Kabupaten Enrekang, diduga dari 40 tambang yang beroperasi hanya sekitaran 10 yang mengantongi izin atau legal.
Tidak hanya itu, dihadapan para anggota DPRD yang menerima mereka, para demonstran juga mempertanyakan pengawasan DPRD tentang Alih fungsi lahan di kabupaten Enrekang.
Kericuhan bermula saat para mahasiswa hendak membakar ban di halaman Kantor DPRD Enrekang, Polisi pun mencoba menghentikannya sehingga adu mulut pun terjadi, kemudian berlanjut dengan saling dorong, menyebabkan satu kader HMI terluka di leher.
Akibat kericuhan tersebut, Herman Koodinator Lapangan (Korlap) aksi, mengecam keras tindakan Represif kepolisian terhadap massa aksi.
"Sebagai keseriusan kami mengawal tindakan Represif pihak kepolisian terhadap aksi ini, Besok, Jum'at 20 Juni 2025, Kami akan kembali turun melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolres Enrekang dan meminta PROPAM menindak tegas oknum kepolisian yang telah melakukan pemukulan terhadap massa aksi," pungkasnya.
KALI DIBACA



No comments:
Post a Comment