LUWU UTARA, SULSEL- Sebuah bengkel mobil di Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel), kebakaran hingga meledak. Insiden tersebut mengakibatkan pemilik bengkel bernama Willy (35) meninggal usai mendapat perawatan di rumah sakit (RS).
Insiden itu terjadi di Jalan Trans Sulawesi Poros Luwu Utara-Palopo, Kelurahan Kappuna, Kecamatan Masamba, Minggu (21/4) sekitar pukul 19.40 Wita. Bengkel tersebut awalnya terbakar hingga meledak saat api mulai membesar.
"Kebakaran dulu, terus meledak keras sekali, bangunannya hancur. Tidak tau apa yang meledak di dalam," ucap Haslina Minggu (21/4/24).
Haslina menuturkan warga kemudian menyelamatkan Willy yang terjebak di dalam bengkel saat kejadian. Willy langsung dievakuasi ke RS Hikmah akibat luka bakar yang dialami.
"Iya ternyata ada pemiliknya di dalam, warga tadi yang selamatkan. Langsung dimasukkan ke RS Hikmah, karena lokasinya tepat di depan rumah sakit," ungkapnya.
Kapolsek Masamba Iptu Junaidi mengatakan, korban sempat mendapat perawatan setelah kejadian. Namun pemilik bengkel meninggal di RS Hikmah Masamba, Senin (22/4) sekitar pukul 08.00 Wita.
"Pemiliknya pak Willy dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit," kata Junaidi kepada detikSulsel, Senin (22/4).
Peristiwa tersebut kini menyisakan berbagai spekulasi yang beredar di Medsos. Salah satunya pemilik akun Facebook Rehan Aluzair menyoroti kondisi Damkar di Luwu Utara yang menurutnya kurang mendapat perhatian Pemerintah Daerah.
Dalam tulisannya Rehan Aluzair menyebutkan dari 5 unit armada Damkar di Luwu Utara hanya satu unit yang bagus.
"Dari 5 armada yang ada, hanya 1 armada yang bagus hanya anggota Damkar dan Tuhan yang tahu..
Adapi pale', 1 yang bagus tapi Stand by nya di Warkop na pakai pergi Maddomeng (main Domino*)," tulis Rehan.
Tak hanya itu, Rehan juga mengeluhkan armada Damkar tersebut kurang mendapat perhatian dari Pemda, alasannya minim biaya perawatan.
"Masa tidak ada biaya perawatan dan perbaikan selama ini, sehingga dibiarkan rusak, kasihan anggota dicaci dan dimaki di lapangan akibat ulah Ponggawa na (Pimpinan*)," lanjut Rehan.
Lanjut cerita Rehan, "Untung baik Bosku saya tidak disitu mi ku nyonyor kau seandainya kita masih sama biar kita sama-sama nyonyor," ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan pihak Damkar Luwu Utara belum memberikan klarifikasi.
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment